I’jaz al-Qur’an : Janji Allah Untuk Menjaga al-Qur’an Sampai Akhir Zaman

Oleh : Vijay Asyfa Betay Seer, M.Ag

MAWISANTRIISLAMAL-QURANHIKMAH

mawinews

3/16/20233 min read

Hari Kamis 16 Maret 2023 menjelang surupnya mentari, tiba-tiba terdengar suara beruntun bak petasan menyambut ramadhan. Suara tersebut menjadi pertanda melambungnya api yang membumbung tinggi melahap gedung aula pondok. Sontak memicu kepanikan warga, lalu dengan tanggap satu demi satu ember berisi air disiramkan sembari menunggu tim pemadam kebakaran. Tak lupa lisan terus saja melantunkan kalimat dzikir ditengah hiruk pikuk kejadian.

Nampak jengkal demi jengkal api berusaha dipadamkan, kasur, meja, matras, serta barang lain tak dapat diselamatkan, tak luput pula Al-Qur'an yang kebetulan ada dilokasi. Kekhawatiran semakin besar ketika api tak dapat dipadamkan sekedar dengan air yang ada. Terlebih lagi, selatan persis jarak satu meter adalah Madrasah 'Aliyah yang kondisinya tak beda dipenuhi kayu kering yang ringkih akan api.

Selang 15 menit, suara sirine seakan menjadi harapan dan kelegaan warga. Berseragam lengkap dengan gagah menjulurkan alat pemadamnya, tanpa ragu memasuki lokasi yang penuh dengan api. Tak lama setelahnya api dapat dikendalikan tersisa bara yang bandel untuk dimatikan. Nampak ratusan warga berkumpul seperti menonton acara megah menunjukkan kepeduliannya. Pak Polisi, Tentara, Damkar, santri pondok, serta instrumen lain ikut membantu dan berusaha menenangkan situasi. Setelah berjuang dengan penuh taruhan, akhirnya api beserta bara yang memerah dapat sepenuhnya padam. Kekhawatiran selanjutnya adalah rapuhnya bangunan yang dapat runtuh kapan saja. Sehingga lokasi kejadian ditutup untuk sementara demi menghindari adanya korban.

Tak lengkap, jika bukan orang Indonesia yang terkenal nekad. Ada salah satu warga yang nekad menerobos masuk untuk melihat kondisi pasca kejadian. MasyaAllah, terkejut dengan penuh haru meneteskan air matanya melihat ke Agungan Allah beserta janji-janji-Nya. Dia melihat diantara tumpukan itu, Tak asing! Benar! Itu Al-Qur'an!?. Tapi mengapa? Mengapa Al-Qur'an itu utuh sedangkan disekitarnya telah menjadi abu?

Terlintas dia atas janji Allah, Allah berjanji melalui Firman-Nya pada QS. Al-Hijr: 9

اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ

“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Alquran dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya.”

Ibnu Katsir (Juz XIV: hlm. 4-5) menjelaskan bahwa Allah yang menurunkan al-Dzikru maksudnya adalah al-Qur’an, lalu Allah pula yang menjaganya. Yaitu menjaga dari segala upaya untuk merubah dan menggantinya. Ada ulama yang mengembalikan dlamir kalimat lahu lahafizun kepada Nabi Muhammad SAW seperti tertera dalam QS. Al-Maidah: 67

وَٱللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ ٱلنَّاسِ

“Allah memelihara kamu (Muhammad) dari (gangguan) manusia”

Selain itu, Imam Qurthubi dalam kitab tafsirnya al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an (Juz XII: hlm. 180) menukil pendapat al-Zujaj dalam Ma’an al-Qur’an yang dimaksud dengan menjaga adalah menjaga dari penambahan dan pengurangan al-Qur’an. Imam Qurthubi menukil dari Qatadah dan Tsabit al-Bunani, dinukil pula oleh Abdu al-Razaq dan Qatadah al-Thabari, dijelaskan bahwa Allah menjaga al-Qur’an dari penambahan yang salah dan pengurangan yang benar yang bersumber dari syaitan. Berbeda dari pendapat lainnya, imam Zamakhsyari dalam kitab tafsir al-Kasyaf (Juz III: hlm. 199) ia berpendapat bahwa Allah mengutus Jibril AS untuk menyampaikan al-Qur’an kepada Nabi Muhammad untuk menjelaskan kekuasaan Allah dalam menjaga terhadap perbedaan dalam menerima al-Qur’an, sehingga tersampaikan dan terjaga dari syaitan. Dan Allah menjaga pada setiap waktu dari penambahan, pengurangan, pemalsuan, dan perubahan. Seperti yang telah terjadi pada kitab-kitab sebelum al-Qur’an karena tidak dijamin penjagaannya. Sehingga kitab terdahulu dimonopoli oleh para penguasa, lantas setiap penguasa berbeda dan menjadikan perbedaan diantara mereka sebagai otoritas kebenaran atas kitab yang mereka yakini. Maka tidak ada jaminan penjagaan kepada kitab syafawi selain al-Qur’an.

Setelah menelusuri beberapa kitab tafsir yang berkaitan dengan Janji Allah untuk menjaga al-Qur’an sampai akhir waktu. Maka garansi orisinalitas dan otentisitas al-Qur’an terjaga. Terlepas dari penjagaan berupa keaslian al-Qur’an, dengan Kuasa Allah, Dia membuktikan bahwa penjagaan al-Qur’an juga terlingkup pada media yang tertulis di dalamnya al-Qur’an (mushaf), termasuk orang yang menghafal al-Qur’an dan mengamalkannya. Keajaiban al-Qur’an yang tidak terbakar oleh api sudah sering terjadi dan menjadi peringatan bagi pemirsanya atas kemukjizatan al-Qur’an. Sungguh Allah sangat memposisikan al-Qur’an (Kalam-Nya) pada posisi yang Agung. Malaikat Jibril As yang menjadi perantara penyampai al-Qur’an, ia menjadi malaikat yang paling diberkahi dan menjadi panglimanya malaikat. Rasulullah Muhammad SAW yang menerima al-Qur’an menjadi makhluk yang paling mulia. Bulan Ramadhan sebagai bulan yang disebut di dalamnya Nuzul al-Qur’an dinisbatkan sebagai bulan yang terbaik dan di dalamnya terdapat Lailatul Qadar. Bahkan, setiap huruf, susunan kata, dan makhorij al-huruf nya memiliki kemukjizatannya sendiri. Wallahu A’lam Bi al-Showab

Vijay Asyfa Betay Seer, M.Ag

Postingan Lainnya

Komentar via FB

Video MAWI Kebarongan